Hello guys. Sori
banget nih gue nggak nongol-nongol di blog ini. Akhir-akhir ini gue sibuk banget.
Kegiatan gue super banyak. Mulai dari nungguin gebetan gue putus dari pacarnya,
jualan obat tolak galau, nyapu di sevel, sibuk banget deh pokoknya. Meskipun
gue sibuk, gue tetep berusaha untuk berbagi kejadian-kejadian aneh yang terjadi
dalam hidup gue. dan kali ini gue mau berbagi pengalaman gue saat mudik. Udah
lewat lama banget sih sebenernya, tapi gue baru punya waktu sekarang buat
ngepost. Mau tau ceritanya kayak apa? Cekidot
guys.
,,,,,,
Lebaran memang sangat identik dengan yang namanya mudik.
Bisa dibilang, lebaran dan mudik itu seperti sepasang kekasih yang sulit
dipisahkan. Di Indonesia, mudik dianggap sangat penting oleh sebagian besar
masyarakatnya. Bahkan, mudik dianggap lebih penting daripada PDKT sama pembantu
tetangga sebelah. Pasti deh, setiap tahun saat menjelang hari lebaran, banyak orang
dari kota-kota besar yang berbondong-bondong mudik ke kampung halamannya masing-masing
untuk merayakan hari lebaran bersama keluarga di kampung. Transportasi
yang digunakan untuk mudik pun macem-macem jenis dan bentuknya. Ada yang naik
motor, mobil, bis, kapal laut, pesawat, kereta api, sepeda ontel, becak,
gerobak mie ayam, awan kinton, karpet terbang, sendal bakiak, macem-macem
deh pokoknya. Biar kayak orang-orang, gue juga melakukan ritual yang dianggap
sakral ini. Siapa tau aja, setelah gue melakukan ritual ini, status “jomblo” di
kartu puskesmas gue langsung berubah menjadi “lajang”. ( Oke lanjut )