"Eh bro lu kapan sih bisa move
on? Mau sampe kapan lu begini bro? Enggak bosen apa lu jadi jomblo dekil terus? Makanya mandi dong bro biar nggak dekil! Abis mandi terus move on bro, MOVE ON!" - Boim, pengusaha WC umum lintas kecamatan
"Masih ngarepin yang lama ya bro? Ya elah bro, manusia di dunia ini tuh masih banyak kaleee. Cari dong yang baru! Apa lu mau gue kenalin sama tante-tante yang sering nyewa jasa gue?" - Tomas, gigolo pasar glodok
"Bro cicilan gayungnya tolong dilunasin ya. Lu udah nunggak dua minggu nih!" - Suep, tukang kredit antar kota antar provinsi
Setiap
hari, ada aja orang-orang di sekitar kehidupan gue yang selalu memberikan peringatan-peringatan keras yang menusuk jiwa raga seorang penambang kilang asmara. Mereka nggak hanya memberi peringatan aja, mereka juga selalu memaksa
diri gue untuk segera move on dari seseorang yang sudah
menjadi masa lalu. Padahal nih ya, orang-orang yang nyuruh gue buat move on itu rata-rata jomblo ilegal yang udah
bergelar MJ ( Master of Jomblo ) sejak jamu sido muncul dikonsumsi oleh kuli-kuli hamil. Memang, kenyataan sering kali lebih kejam dari kelihatannya. Seperti kasus ini. Ada jomblo teriak jomblo. Kejam sekali!
Oh iya, ngomong-ngomong tentang move
on, di postingan kali ini gue bakalan ngebahas tentang apa itu move on. dimulai
dari asal kata move on itu sendiri. move on berasal dari bahasa Sansakerta yang ditemukan pada
kitab Sutasoma yang dalam bahasa Indonesia kata tersebut berarti "pindah".