Sunday 29 November 2015

Filosofi Basi





Mungkin buat sebagian orang filosofi ini udah basi. Tapi buat gue, mengibaratkan perilaku manusia dengan penggunaan pisau adalah sesuatu yang keren dan mudah dicerna oleh otak gue yang kinerjanya nggak lebih cepet dari kecepetan maksimal paket internet unlimited.

Mari kita sama-sama merenung, berpikir, dan menggunakan akal yang telah dianugerahkan Tuhan dengan sebaik-baiknya.

Ini hanyalah tentang pisau.


Pisau, ialah alat yang digunakan untuk memotong sebuah benda. Pisau terdiri dari dua bagian utama, yaitu bilah pisau dan gagang atau pegangan pisau. Bilah pisau terbuat dari logam pipih yang tepinya dibuat tajam; tepi yang tajam ini disebut mata pisau. Pegangan pisau umumnya berbentuk memanjang agar dapat digenggam dengan tangan. Terdengar biasa-biasa saja. Namun, pisau bisa menjadi sumber penghidupan sekaligus ancaman yang mematikan dalam waktu yang bersamaan.

Pisau bisa menjadi sangat bermanfaat bila digunakan untuk memasak. Seorang koki akan kesulitan untuk meracik ramuan masakannya bila tidak ada pisau. Tapi dibalik manfaat tersebut,  pisau juga bisa menjadi sangat berbahaya bila digunakan untuk membunuh. Seorang pembegal motor yang otaknya hanya sebesar toples balsem akan sangat bangga bila telah berhasil menusuk-nusuk korbannya hingga tewas dan membawa kabur motor korban yang telah ia jadikan potongan rendang itu.

Pisau hanyalah alat. Penentu pisau menjadi baik atau buruk adalah penggunanya. Sebaik dan sebagus apa pun pisau yang pernah diciptakan, pisau tetaplah menjadi pisau. Mau digunakan sebaik atau seburuk apa pun, pisau tetaplah pisau. Pisau tidak akan berubah menjadi korek kuping meski telah digunakan oleh penjahat. Pisau juga tidak akan berubah menjadi upil kering saat digunakan oleh orang baik.

Pisau tetaplah pisau. Pisau adalah pisau. Pisau hanyalah alat. Seperti halnya ideologi, kepercayaan, keyakinan, atau agama, mereka juga tetap menjadi dirinya sendiri. Mereka juga hanyalah alat. Namun, orang yang salah menggunakannya konon wajahnya bisa berubah menjadi titit kuda nil.

Mengerikan...

2 comments:

  1. Jadi semua itu tergantung penggunanya, itu hanya sebagai media untuk membantu manusia.

    ReplyDelete
  2. Yoih. Pisau adalah alaaaat. Horas! Kemana aja lo sumantolol!

    ReplyDelete

Kalo berkomentar yang baik-baik aja ya. Kan kalo orang baik pasti komentarnya juga baik. Kalo komentarnya jelek, mending ngaca dulu deh. Siapa tau komentar kamu sama kayak muka kamu :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...